Ketika 14 Februari tiba, anak-anak remaja putra dan putri saling memberikan hadiah coklat untuk pasangannya. Hari itulah yang kita kenal dengan hari Kasih Sayang (Valentine Days), namun
hanya sedikit sekali yang tahu sejarah valentine itu sendiri, yang lainnya hanya ikut-ikutan saja.
hanya sedikit sekali yang tahu sejarah valentine itu sendiri, yang lainnya hanya ikut-ikutan saja.
Lalu kenapa di hari Valentine mereka harus saling memberikan hadiah coklat?
padahal tidak ada hubungannya antara coklat dan valentine. Menurut saya
mungkin karena coklat itu harganya lebih ekonomis dan mudah didapat.
Selain itu coklat juga disimbolkan sebagai simbol kasih sayang, jadi
artinya orang yang diberikan hadiah coklat itu diharapkan akan merasakan
kehangatan kasih sayang.
Sebetulnya kasih sayang bukan hanya harus diberikan pada hari
valentine saja, setiap hari kita harus tetap menanamkan kasih sayang
kepada pasangan kita, keluarga kita dan teman-teman kita. Karena
Valentine-pun hanyalah sebuah simbol yang datang dari para pendeta
Katolik.Sejarah Valentine
Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya.
Claudius II melihat St.Valentine
meng-ajak manusia kepada agama Nashrani lalu dia memerintahkan untuk
menangkapnya. Dalam versi kedua , Claudius II meman-dang para bujangan
lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang
sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan
perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang
perintah ini dan terus mengada-kan pernikahan di gereja dengan
sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam
penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang
terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta
kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang
bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi
setelah anak tersebut memeluk agama Nashrani ber-sama 46 kerabatnya.
Versi ketiga menyebutkan ketika agama
Nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi
Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para
pemuda desa selalu berkum-pul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka
menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak,
lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan
gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia
juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan ” dengan nama tuhan Ibu,
saya kirimkan kepadamu kartu ini.”
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi
Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “dengan nama tuhan
Ibu” dengan kalimat ” dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat
mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nashrani.
Versi lain mengatakan St.Valentine
di-tanya tentang Atharid, tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan
pencurian, dan Jupiter, tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia
menjawab tuhan-tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya tuhan yang
sesungguhnya adalah Isa Al Masih, oleh karenanya ia dihukum mati. Maha
Tinggi Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang dzalim
tersebut.
Bahkan saat ini beredar kartu-kartu
perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang
mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati
(Cupid) yang sebenarnya itu merupakan lambang tuhan cinta bagi
orang-orang Romawi!!!
Jadi kesimpulannya adalah kita sebagai Muslim seharusnya tidak perlu
mengikuti kegiatan valntine itu. Karena dilihat dari sejarahnya-pun
bukan berasal dari Sejarah Islam, kita tetap harus saling menghargai
antar agama tapi bukan berarti kita ikut serta dalam peribadatan Agama
lain.Sumber : http://sovianchoeruman.wordpress.com/2010/02/13/valentine-dan-coklat/
0 Komentar:
Posting Komentar