Banteng Liar atau biasa disebut dengan Banteng saja merupakan hewan mamalia yang berkerabat dengan sapi. Banteng Jawa (Bos javanicus) merupakan satu dari 5 (lima) spesies Banteng yang ada di dunia (satu spesies telah punah).
Banteng (Bos javanicus) terdiri atas tiga subspesies (subjenis) yakni Bos javanicus javanicus (terdapat di Jawa, Madura, dan Bali), Bos javanicus lowi (terdapat di Kalimantan) dan Bos javanicus birmanicus
(terdapat di Indo - Cina). Banteng merupakan satwa yang dilindungi di
Indonesia. Populasinya semakin mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist,
Banteng dikategorikan dalam status konservasi “Endangered” atau “Terancam Kepunahan”.
Selain
Banteng Jawa (Bos javanicus) sedikitnya terdapat 4 spesies banteng
lainnya diseluruh dunia. Satu spesies telah dinyatakan punah. Kelima
spesies Banteng tersebut adalah:
- Bos Javanicus (Banteng Jawa).
- Bos Gaurus (Indian Bison) yang biasa diadu dengan matador di Spanyol.
- Bos Mutus (Wild Yark / Banteng Gunung Liar).
- Bos Souveli (Grey Ox).
- Bos Primigenius (Auroch) yang telah punah.
Banteng hidup secara berkelompok dengan
jumlah kawanan antara 2 - 40 individu dengan satu Banteng jantan.
Banteng - banteng jantan muda hidup sendirian atau dalam kelompok - kelompok
kecil bujang. Banteng merupakan binatang herbivora yang
memakan rumput, dedaunan, dan buah - buahan. Diperkirakan Banteng sangat
menyukai jenis rerumputan dari spesies Ischaemum muticum, Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, dan Cynodon dactylon. Banteng
umumnya aktif baik pada siang ataupun malam hari. Namun pada
wilayah - wilayah yang dekat dengan pemukiman manusia Banteng cenderung
untuk beradaptasi sebagai binatang nokturnal yang aktif pada malam hari. Banteng mempunyai habitat di daerah berhutan lebat ataupun hutan
bersemak mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2.100 m di atar permukaan laut.
Persebarannya mulai dari Kamboja, Indonesia (Jawa, Bali, dan
Kalimantan), Laos, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Di beberapa
negara seperti Brunei Darussalam, B angladesh, dan India, Banteng
dinyatakan telah punah.
Populasi dan Konservasi.
Populasi banteng diseluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 8.000
ekor. Bahkan dimungkinkan kurang dari 5.000 ekor. Dalam setiap wilayah
(habitat) populasinya jarang yang mampu mencapai lebih dari 500 ekor. Di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)
diperkirakan terdapat 300 - 700 ekor Banteng (tahun 2003), 200 ekor di
Taman Nasional Meru Bethri (2000), 200 ekor di Taman Nasional Baltran
(2002), 80 ekor di Taman Nasional Alas Purwo (2002). Populasi
yang lebih kecil juga terdapat di beberapa tempat seperti di Cagar Alam
Cikepuh - Cibanteng, Pangandaran, Malang, dan Kediri.
Lantaran populasinya yang semakin menurun, sejak tahun 1996, banteng dinyatakan dalam status konservasi
“Endangered” (EN; Terancam Punah) oleh IUCN. Banteng sampai saat ini
belum terdaftar dalam CITES meskipun sejak 1996 telah diusulkan untuk
didaftar dalam CITES Apendiks I.
Penurunan populasi dan kelangkaan Banteng
lebih disebabkan oleh perburuan liar dan berkurangnya habitat akibat
pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian. Penurunan populasi juga
disebabkan oleh persaingan dengan binatang lainnya dan pemangsaan yang
berlebih oleh Ajag (Cuon alpinus).
0 Komentar:
Posting Komentar